Tuesday 18 November 2014

Tupoksi RSD Madani

0 comments

KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI RSD MADANI.
----------------------------------------------------------------------------------
A. KEDUDUKAN :

  1. Rumah Sakit Daerah Madani merupakan Lembaga Teknis Daerah Provinsi yang berbentuk Badan unsur penunjang pemerintah Daerah.
  2. Rumah Sakit Daerah Madani dipimpin oleh seorang Direktur yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah.
  3. Rumah Sakit Daerah Madani merupakan Rumah Sakit rujukan Provinsi.


B. TUGAS POKOK :
Rumah Sakit Daerah Madani mempunyai tugas melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan, pemulihan yang dilaksanakan secara serasi, terpadu dengan upaya peningkatan, pencegahan dan melaksanakan upaya rujukan, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.


C. FUNGSI :
  1. Pelayanan medis;
  2. Pelayanan penunjang medis dan non medis ;
  3. Pelayanan asuhan keperawatan ;
  4. Pelayanan rujukan ;
  5. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan ;
  6. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan; dan
  7. Pengelolaan administrasi dan keuangan.



Thursday 23 October 2014

Pelatihan BTCLS & SPGDT 2014

0 comments
Pelaksanaan Gelombang I : 18-21 Oktober 2014; Gelombang II 22-24 Oktober 2014
di Auditorium RSD Madani yang diikuti : 40 Orang per Gelombang
===================================================================

Tujuan Umum Pelatihan BTCLS :
Meningkatkan kemampuan SDM Keperawatan dalam penanganan bencana dan kegawatdaruratan   secara terpadu
Tujuan Khusus :
1.  Memperluas pengetahuan peserta tentang kegawatdaruratan pada kasus trauma dan jantung.
2.  Meningkatkan keterampilan peserta dalam penanganan atau pemberian bantuan hidup dasar kasus trauma dan jantung.

Ruang Lingkup :
Ruang lingkup pekerjaan yang disepakati adalah : Pelatihan  Basic Trauma Cardiac Life Support dan Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu kepada karyawan RSD Madani 2014 yang terdiri atas :
I.          Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu
II.         Materi Trauma dan Jantung
            1.   Pemeriksaan dan Tindakan Awal Pasien Trauma
            2.   Penatalaksanaan Awal Jalan Napas
            3.   Mekanisme Cedera
            4.   Trauma Kepala
            5.   Trauma Thorax
            6.   Trauma Abdomen
            7.   Trauma Tulang Belakang dan Ekstremitas
            8.   Trauma pada Anak
            9.   Trauma pada Kehamilan
            10. Luka Bakar Thermal
            11. EKG Normal
            12. Aritmia Jantung
13. Pengenalan dan Penanganan Serangan Jantung serta Pencegahan Faktor Resiko    Koroner

III.        Materi Pendukung
            1.   Keracunan
            2.   Situasi Kritis ‘Load and Go’ (Transportasi Penderita)
            3.   Tugas Rutin Paramedik
IV.        Triage Skenario
V.         Skill Station
            1.   Airway Breathing
            2.   Bantuan Hidup Dasar (BHD)
            3.   Initial Assesment / Transportasi
            4.   EKG dan Terapi Elektrik


Thursday 14 November 2013

Hand Higiene menurut WHO

0 comments

Tahukah anda? Tanggal 15 oktober adalah hari cuci tangan sedunia pakai sabun yang dicanangkan oleh PBB sebagai salah satu cara menurunkan angka kematian balita serta mencegah penyebaran penyakit.




Cara Cuci Tangan 7 Langkah Pakai Sabun Yang Baik dan Benar

  1. Basahi kedua telapak tangan setinggi pertengahan lengan memakai air yang mengalir, ambil sabun kemudian usap dan gosok kedua telapak tangan secara lembut
  2. langkah pertama membasahi tangan
  3. Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian
  4. langkah kedua gosok punggung tangan
  5. Jangan lupa jari-jari tangan, gosok sela-sela jari hingga bersih
  6. langkah ketiga bersihkan sela jari
  7. Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan mengatupkan
  8. langkah keempat ujung jari tangan
  9. Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian
  10. langkah kelima gosok ibu jari
  11. Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan
  12. langkah keenam telapak tangan
  13. Bersihkan kedua pergelangan tangan secara bergantian dengan cara memutar, kemudian diakhiri dengan membilas seluruh bagian tangan dengan air bersih yang mengalir lalu keringkan memakai handuk atau tisu.
  14. langkah ketujuh bersihkan pakai air mengalir

Penggunaan sabun khusus cuci tangan baik berbentuk batang maupun cair sangat disarankan untuk kebersihan tangan yang maksimal. 

7 langkah mencuci tangan di atas umumnya membutuhkan waktu 15 – 20 menit. Pentingnya mencuci tangan secara baik dan benar memakai sabun adalah agar kebersihan terjaga secara keseluruhan serta mencegah kuman dan bakteri berpindah dari tangan ke tubuh anda.

Monday 4 November 2013

Deklarasi Pasien Safety

0 comments
Direktur RSD Madani, dr.Isharwati, M.Kes secara simbolis mendeklarasikan gerakan keselamatan pasien (patient safety) pada upacara karyawan Senin (04/11/2013). Deklarasi yang ditandai dengan pembukaan selubung pelaksanaan pasien safety itu disaksikan oleh seluruh Pejabat di lingkungan RSD Madani, ketua komite medik, Ketua Komite Hospital safety, dokter, dan karyawan RS yang hadir pada upacara pagi hari ini.

Dalam sambutan yang disampaikan sesaat sebelum pembukaan selubung pasien safety direktur RSD Madani menjelaskan tentang pentingnya pelaksanaan pasien safety bagi pasien maupun bagi seluruh petugas RSD Madani, .diharapkan, dengan deklarasi tersebut dapat lebih meningkatkan perhatian semua petugas rumah sakit terhadap faktor keselamatan terhadap pasien di RSD Madani serta terjadi perubahan kultur menjadikan Budaya keamanan (cultur safety), Budaya tidak saling melempar tanggung jawab (blame-free culture), Budaya pelaporan (reporting culture), dan Budaya belajar (learning culture) dari kesalahan secara terus menerus sehingga menjadikan pelayanan di RSD Madani menjadi lebih aman

Dengan deklarasi itu pula sekaligus menguatkan tekad semua petugas RS untuk meningkatkan pelayanan kepada pasien secara aman, sehingga pasien merasa lebih aman dan nyaman dalam penanganan medis di RSD Madani. yang dilanjutkan dengan menandatangani deklarasi di atas spanduk oleh seluruh karyawan RSD Madani. 



(akhyar-simrs)


Friday 4 October 2013

Ronde Keselamatan Pasien

0 comments


Program Praktis Keselamatan Pasien Rumah Sakit 

Ronde Keselamatan Pasien (RKP) adalah salah satu program Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KPRS) yang cukup mudah dilaksanakan namun sangat bermanfaat dalam penerapan dan pelaksanaan KPRS. 

Deskripsi Kegiatan 

Ronde ini khusus mengenai Keselamatan Pasien!. Pimpinan RS atau wakilnya didampingi jajaran manajemen dan profesi a.l. Komite Medis, Kelompok SMF, Komite / Bidang Perawatan, dan manajer lain sesuai kebutuhan. Rombongan sebaiknya tidak terlalu besar, sekitar 5-7 orang, agar percakapan dapat berlangsung secra lebih akrab. Rombongan secara rutin mengadakan "peninjauan/inspeksi" keliling ke Unit / bagian a.l.: UGD, ICU. Kamar Bedah, Kamar Bersalin, Laboratorium, Radiologi, Poliklinik, Ruangan Rawat Anak, Ruangan Rawat Bedah dsb. Di tiap unit yang dikunjungi, rombongan mengajukan pertanyaan dan diskusi khusus tentang Keselamatan Pasien Rumah sakit (KPRS) kepada staf, juga kepada pasien/keluarga. Frekuensi RKP disarankan 1 kali seminggu, lamanya ronde agar dibakukan misalnya sekitar 1 jam. Dan pada satu ronde tidak harus semua unit dikunjungi. Kuncinya : RKP harus rutin dan konsisten, jangan ada penundaan. 

Maksud RKP
  • Memperlihatkan komitmen Pimpinan RS terhadap KPRS
  • Membuka komunikasi langsung Pimpinan dengan Staf Dokter, Perawatan dan staf lainnya.
  • Memantau langsung kemajuan penerapan KPRS termasuk Pelaporan Insiden.
Tujuan RKP
  • Meningkatkan jumlah Staf dan Karyawan yang yakin tentang pelaksanaan KPRS termasuk Sistem Pelaporan Insiden tanpa hukuman (non-punitive)
  • Meningkatkan jumlah dan mutu Laporan Insiden
  • Meningkatkan jumlah informasi tentang KPRS langsung ke Pimpinan dari pihak pertama di lapangan.
  • Berubahnya budaya RS kearah budaya yang kental dengan "safety"
  • Menurunkan KTD (Kejadian Tidak Diharapkan / Adverse event)
Contoh pertanyaan kepada RKP
  • "Seingat Sdr, kemarin atau dalam beberapa hari terakhir ini apakah ada kejadian yang menyebabkan seorang pasien lebih lama dirawat?" (Miskomunikasi, Obat terlambat, Hasil biopsi terlambat)
  • Apakah ada kejadian yang menyebabkan seseorang pasien nyaris terluka?" (Perintah foto Ro dengn kontras yang berhasil dibatalkan karena diketahui pasien tsb pernah alergi kontras)
  • "Akhir-akhir ini apakah ada kejadian yang menyebabkan pasien cedera?" (Komplikasi operasi, timbulnya efek samping obat)
  • "Aspek-aspek lingkungan manakah yang bisa menyebabkan seorang pasien cedera?" (Gang di pintu keluar UGD ke dalam RS agak sempit, Wastafel sering bocor di ruang anak sehingga membasahi jalan keluar)
  • "Apakah ada yang dapat pimpinan lakukan untuk mencegah Kejadian Tidak Diharapkan berikutnya?" (Perbaikan interaksi Dokter Spesialis, Perbaikan informasi hasil Lab/Ro)
  • "Menurut Sdr mengapa sistem atau lingkungan membuat Sdr gagal melaksanakan tugas secara konsisten?" (Informasi tidak cukup, persyaratan yang sangat berlebihan, Supervisor susah dicari)
  • "Menurut Sdr bagaimana supaya RKP dapat berjalan lebih efektif?" (Direktur Utama/CEO agar sering ikut, Ketua Yayasan sekali-kali ikut ronde, Kami dibeitahu langkah tindak lanjutnya sehingga dapat ikut memonitor)
  • "Intervensi khusus bagaimana yang perlu dilakukan pimpinan agar pekerjaan Sdr manjadi lebih aman bagi pasien?"
  • Bagaimana agar kita dapat dapat secara aktif mempromosikan budaya 'blame-free' serta mengembangkan kebijakan pelaporan yang 'blame free'?"

sumber : www.inapatsafety-persi.go.id

Monev DJSN tentang BPJS 2014

0 comments
Monitoring dan evaluasi Dewan Jaminan Sosial tentang
 Penyelenggaraan Jaminan kesehatan Nasional,Kamis 3/10/2013

Kegiatan ini berlangsung di ruangan Polibu Kantor gubernur Sulteng,
berarti 88 hari lagi pemberlakuan BPJS pada 1 Januari 2014
Dalam pertemuan Monitoring dan Evaluasi Dewan Jaminan Sosial  di hadiri Wakil Gubernur Sulteng 
H.Sudarto,SH M.Hum, Ketua Dewan Jaminan Sosial Nasional, DR.Chazali H.Situmorang,Apt,M.Sc.PH, Kadis Kesehatan Prov Sulteng, dan Kepala Divisi Regional X Pt.Askes (persero) serta para insan dunia kesehatan, juga para peserta dan undangan.

Salah satu bentuk perlindungan sosial untuk menjamin agar setiap orang atau warga negara berhak atas jaminan sosial untuk dapat memenuhi kebutuhan dasar hidup yang layak dan meningkatkan martabatnya menuju terwujudnya masyarakat Indonesia yang sejahtera.

Untuk mewujudkan hal tersebut, Pemerintah telah mengesahkan UU. No.40 tahun 2004 tentang SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL (SJSN)., meliputi 5 Program :
1. Jaminan Kesehatan
2. Jaminan Kecelakaan Kerja
3. Jaminan Hari Tua
4. Jaminan Pensiun
5. Jaminan Kematian

Dalam kegiatan tersebut mendapatkan masukan dari daerah dalam persiapan 

pemberlakuanya dikelompokkan dalam 3 kelompok besar :
1. Regulator ( Pemerintah, Dinas Kesehatan) 
2. Fasilitas Penyedia Layanan Kesehatan ( RS, PKM, Balai Kesehatan, Apotek, PBF )
3. Penerima Manfaat (Perwakilan Masyarakat, LSM, Apindo )

Yang paling krusial adalah pembentukan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), merupakan transformasi dari PT.(persero) Askes 
dengan peleburan Sistem Jamkesmas, Askes Sosial, Jamsostek dan TNI /Polri (Asabri)

Untuk Pelayanan Dasar (Puskesmas, Poliklinik, Dokter Keluarga )diberlakukan tarif KAPITASI
sedangkan untuk Pelayanan Rujukan (RS) diberlakukan tarif paket INACBG's
yang akan dilakukan tahapan-tahapan sbb :
Mapping - profilling - ANalisa Kebutuhan - Kredensialing - Kesepakatan Tarif - Kontrak



 (Akhyar2013)

Thursday 26 September 2013